Yuk cek juga di Youtube :)
Minggu, 12 Januari 2020
Jumat, 10 Januari 2020
Penutupan KKN TEMATIK Kelompok 60 Universitas Trunojoyo Madura Di Desa Langkap
Penutupan dan syukuran KKN 60 bersama masyarakat Desa Langkap
Penutupan merupakan program kerja atau kegiatan
terkahir yang dilakukan oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 60
semester gasal Tahun Akademik 2019/2020 Universitas Trunojoyo Madura. Kegiatan
ini dilaksanakan pada hari Sabtu 11 Januari 2020 pukul 09.00 WIB sampai dengan
11.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta seluruh perangkat
desa Langkap dan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) beserta seluruh anggota
Badan Perwakilan Desa (BPD) Langkap, serta masyarakat desa langkap.
Kegiatan
ini memiliki tujuan yakni menjaga tali silaturahmi antara seluruh Anggota
Kelompok KKN Tematik kelompok 60 dengan seluruh masyarakat Desa Langkap beserta
Kepala Desa dan seluruh Perangkat Desa Langkap setelah melakukan pengabdian
kepada masyarakat yakni berupa Kuliah Kerja Nyata selama 26 Hari di Desa
Langkap. Selain itu, kegiatan ini sekaligus pemberian hadiah kepada para
pemenang lomba yang diadakan oleh KKN Tematik kelompok 60 dan berpamitan kepada
masyarakat Desa Langkap.
Pemotongan Tumpeng
Pemberian Cindra Mata Kepada Desa Langkap
Pemberian hadiah kepada pemenang Lomba makan krupuk
Pemberian hadiah kepada pemenang Lomba masukin paku dalam botol
Pemberian hadiah
Pemberian hadiah kepada pemenang Lomba mewarnai
Kegiatan
penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kelompok 60 Universitas ini
merupakan tanda seluruh kegiatan yang telah disusun sebelumnya sudah
terealisasi hal ini menunjukkan KKN Tematik kelompok 60 telah sukses menjalankan
seluruh amanah dan tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
KKN 60 Foto bersama perangkat Desa
Kamis, 09 Januari 2020
Pembuatan Plang Nama Kepala Dusun Desa Langkap
Penyerahan Plang Nama Kepala Dusun oleh KKN 60
Pembuatan dan pemasangan plang
nama dusun ini dilakukan di Balai Pertanian Desa Langkap, Kecamatan Burneh,
Kabupaten Bangkalan. Untuk pembuatan plang nama kepala dusun dilakukan dibalai
pertanian, dimana rumah tersebut merupakan tempat tinggal mahasiswa KKN 60
Universitas Trunojoyo Madura. Pemasangan plang nama kepala dusun juga dilakukan
di setiap dusun Desa Langkap.
Pembuatan dan Pemasangan Plang
Nama Kepala Dusun dilaksanakan oleh seluruh anggota KKN 60. Kegiatan ini telah
dilaksanakan selama 2 minggu yaitu tanggal 30 Desember 2019 sampai 10 Januari
2020. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pertanian Desa Langkap, Kecamatan
Burneh, Kabupaten Bangkalan. Pada kegiatan pembuatan plang nama kepala dusun ini
dilakukan langsung oleh semua anggota KKN 60.
Setelah kegiatan ini dilakukan diharapkan warga atau masyarakat pendatang nantinya mudah untuk mengetahui nama dusun-dusun sekaligus nama kepala desa yang ada di Desa Langkap. Karena kondisi di Desa Langkap ini sebelumnya tidak memiliki plang nama kepala dusun. Maka dari itu Mahasiswa KKN 60 Universitas Trunojoyo Madura berinisiatis untuk membantu membuatkan plang nama setiap kepala dusun Desa Langkap yang telah dimusyawarahkan oleh desa. Di Desa Langkap ini terdapat 10 Dusun antara lain Dusun Du'ur, Dusun Tebbanah, Dusun Kangenan Timur, Dusun Kangenan Barat, Dusun Langkap Timur, Dusun Langkap Barat, Dusun Grunggungan, Dusun Kampoeng Agung, Dusun Griya Utama, dan Dusun Blumbang.
Rabu, 08 Januari 2020
Bersama Mahasiswa KKN 60 UTM Membuat Inovasi Mengubah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak
Memperkenalkan Pemanfaatan Limbah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak oleh KKN 60 UTM
Bangkalan – mahasiswa membuat inovasi baru dalam membuat program
kerja teknologi tepat guna yang mana mengubah sampah plastik menjadi bahan
bakar minyak. Dengan demikian sampah plastik yang sudah tidak dapat didaur
ulang, bisa dimanfaatkan.
Laporan Bank Dunia tentang What a
Waste 2.0 yang diterbitkan pada 2018 menyebutkan Indonesia menghasilkan sampah
cukup besar di dunia dengan volume mencapai 3,22 juta metrik ton per tahun.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan untuk mengurangi sampah plastik hingga
70 persen pada 2025.
Untuk menyelesaikan permasalahan
sampah plastik, banyak yang berpikir bahwa cara termudah adalah melalui proses
pembakaran. “Padahal dengan cara tersebut tidak benar. Sampah plastik yang
dibakar, mengandung gas rumah kaca bahkan zat dioksin dan furan, yang oleh WHO sudah
ditetapkan sebagai gas yang memicu kanker,” kata ilham selaku coordinator desa.
Teknologi Tepat Guna (Limbah Plastik menjadi Bahan Bakar)
Adapun cara pembuatan Plastik
akan mencair dan berubah menjadi gas yang kemudian mengalir melalui pipa / selang melewati kondensor. Di dalam kondensor, gas atau uap akan
didinginkan sehingga berubah menjadi minyak atau disebut juga asap cair. Minyak
itulah yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk kompor, juga
lampu minyak.
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan :
- Selang 2 meter
- Kran besi
- Lem besi
- Gunting
- Sampah plastik
- Kompor
- Kaleng bekas
- Ember dan air
- Wadah kosong
Cara Pembuatan dan Pemakaian :
- Melubangi kaleng bekas bagian atas seukuran lubang saluran kran.
- Memasang kran pada kaleng bekas dan diberi lem besi supaya lebih rekat dan tidak bocor.
- Memasang selang pada kran.
- Masukkan sampah plastik kedalam kaleng bekas.
- Siapkan air didalam ember dan masukkan sebagian selang ke dalam ember yang berisi air.
- Letakkan kaleng bekas diatas kompor dan nyalakan kompor untuk memanaskan kaleng tersebut.
- Masukkan ujung selang kedalam botol bekas atau wadah penampungan.
- Selanjutnya tunggu beberapa menit sampai sampah plastik yang telah dimasukkan kedalam kaleng bekas berubah menjadi asap dan uap.
- Kemudian asap akan keluar melalui selang dan masuk ke dalam botol bekas atau wadah penampung yang akan menjadi embun, setelah beberapa menit embun berubah menjadi cairan berupa minyak.
Sosialisasi TOGA (Tanaman Obat Keluarga) bersama Bina Keluarga Lansia (BKL)
Sosialisasi TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
KKN Tematik
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kelompok 60 di Desa Langkap Kecamatan Burneh
Kabupaten Bangkalan mengadakan sosialisasi TOGA (tanaman obat keluarga) bersama
bina keluarga lansia serta ibu PKK. Sosialisasi tersebut bertempat di Aula Balai Desa Langkap, Rabu (08/01/2020)
Dengan diadakannya sosialisasi
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tersebut karena diperlukan adanya
aternatif pengobatan yang dapat dilakukan secara mandiri untuk dapat
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang sehat. Selain itu Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) juga memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan
herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya sehingga akan
terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
Acara yang diikuti oleh bina
keluarga lansia dan ibu PKK tersebut dimulai pukul 09.00 WIB. Antusias dari peserta yang hadir untuk mengikuti Sosialisasi
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sangat luar biasa, dilihat dari banyaknya peserta
yang mengikuti sosialisasi tersebut.
Diawali dengan pemaparan materi
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga oleh mahasiswa KKN 60. Mahasiswa jurusan PGSD ini memberikan pemahaman peserta mengenai
kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan serta kesehatan melalui Tanaman
Obat Keluarga (TOGA).
Pemaparan materi tentang Manfaat TOGA
Setelah adanya pemaparan materi mengenai
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dilanjutkan dengan pendemosntrasian cara
menanam Tanaman Obat Keluarga. Selain itu ditayangkan juga video mengenai
pemanfaatan lahan pekarangan dan contoh taman TOGA sebagai taman dasawisma,
yang diharapkan setelah pemutaran video tersebut masyarakat termotivasi untuk
memanfaatkan lahan pekarangannya untuk membuat taman TOGA.
“kami berharap kegiatan ini dapat
berkonstribusi besar bagi masyarakat dalam memanfaatkan memanfaatkan lahan
pekarangan untuk membuat taman TOGA yang bertujuan membantu masyarakat
meningkatkan derajat kesehatan secara sederhana serta sebagai alternatif
pengobatan mandiri untuk menciptakan masyarakat yang sehat” ujar Digdyo Alifiandi B selaku penanggungjawab kegiatan
Senin, 06 Januari 2020
Sanitasi dan Hiegenitas siswa dan siswi SDN Langkap 2
Pemberian Aceptic Gel pada Siswa untuk mengatasi kuman-kuman di tangan
Sanitasi adalah usaha untuk membina dan
menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan
masyarakat. Higienitas adalah serangkaian praktik yang ditampilkan untuk
menyajikan kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), "Higienitas
merujuk kepada kondisi dan praktik yang membantu pengutamaan kesehatan dan menghindari perebakan penyakit".
Higenitas personal merujuk kepada pengutamaan kebersihan tubuh.
Dalam hal ini KKN 60 Universitas Trunojoyo Madura melakukan serangkaian kegiatan Sanitasi dan Hiegenitas demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan ini dilakukan tepatnya di SDN Langkap 2 bersama siswa-siswi. Upaya Hiegenitas dilakukan untuk pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada kesehatan individu. Sedangkan upaya Sanitasi dilakukan untuk pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan yang berfokus pada lingkungan manusia.
Mahasiswa KKN 60 Universitas Trunojoyo Madura mengadakan kegiatan ini supaya siswa dan siswi SDN Langkap 2 senantiasa menjaga kesehatan individu maupun kesehatan dilingkungannya. Di awal kegiatan siswa dan siswa dijelaskan pentinganya kesehatan bagi kehidupan. Selanjutnya Mahasiswa KKN 60 Universitas Trunojoyo Madura meminta siswa dan sisiwi berbaris satu-satu untuk mendapatkan cairan antiseptik yang akan digunakan untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman dan bakteri yang menempel.
Jumat, 03 Januari 2020
Program Lansia Tangguh, Upaya BKKBN Bikin Lansia Produktif
Pembentukan dan penyuluhan Bina Keluarga Lansia (BKL)
Indonesia berusia 60 tahun keatas atau berada di Usia Lansia
di perkirakan meningkat menjadi 80 juta, naik dari 23 sampai ke 24 persen. Dari hal tersebut membuat BKKBN terus berkerjakeras. Salah
satu program kerja yaitu dengan meluncurkan program Bina Keluarga Lansia (BKL). Adapun tujuan kegiatan tersebut
untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain penyuluhan, kunjungan, rujukan, dan pencatatan serta pelaporan.
Lansia tangguh adalah upaya agar
meskipun telah berusia di atas 60 sampai 70 tahun lansia tetap produktif.
Misalnya, memperpanjang usia bekerja bagi lansia pensiunan di sektor formal,
baik perusahaan maupun PNS, di atas 58 tahun dan 60 tahun.
Pemeriksaan kesehatan gratis oleh Puskesmas Burneh
"Yang dibutuhkan dari mereka
lebih banyak kebijaksanaannya atau otak, bukan otot. Juga mempertimbangkan
risiko pekerjaan kasar. Para lansia itu diberikan berbagai pelatihan, sehingga
masih bisa bekerja sampai 10 tahun berikutnya setelah pensiun.
Lansia 70 sampai 80 tahun
diharapkan bisa mandiri. Artinya bisa mengurus dirinya sendiri. Baru di usia 80
tahun ke atas hampir sebagian besar membutuhkan pendampingan melalui
pengembangan home care atau pengobatan di rumah.
Upaya tersebut perlu didukung
dengan kemampuan kesehatan, dan fasilitas publik yang mendukung lansia bisa
berkarya. Mulai dari jalan, jembatan penyeberangan, transportasi publik, dan
lainnya. Penanggungjawab kegiatan,
berharap para lansia lebih sehat, sehingga tidak merepotkan anggota keluarga,
khususnya perempuan, untuk merawat mereka. Sebab, nanti diharapkan lebih banyak
perempuan bekerja di sektor formal.
Penjelasan tentang permainan untuk lansia
Kegiatan Bina Keluarga Lansia memberikan para lansia menjadi aktif dan sehat bugar jasmani maupun rohani. Kegiatan yang tidak hanya membuat para lansia ikut andil dalam acara ini namun menjadikan lansia itu lah yang melaksanakan kegiatan ini hingga proses pembentukan terjadi. Adapun BKL KIT dimana ini merupakan alat perantara untuk mengetahui penyakit yang biasa dialami oleh para lansia dalam bentuk permainan adapun penjelasan didalamnya untuk mengatasi masalah tersebut.
Kelompok
Bina Keluarga Lansia (BKL)
AT-TAUFIQ
Desa Langkap Kecamatan Burneh
Kabupaten Bangkalan
Penerapan Tri-Dharma Perguruan Tinggi melalui Pendidikan Dasar
KKN 60 Mengajar di SDN Langkap 2
Bangsa yang hebat adalah bangsa yang melahirkan
benih benih generasi penerus bangsa yang mencerdasakan kehidupan bangsa seperti
di dalam pembukaan UUD 1945. Untuk membangun suatu bangsa, khususnya di negara
Indonesia ini harus di laksanakan dalam berbagai bidang. Namun, aspek yang
paling utama untuk dikedepankan dan salah satu upaya untuk di wujudkan dari hal
tersebut yaitu pendidikan. Karena, kesejahteraan suatu negara terlihat dari
pendidikannya. Dengan adanya pendidikan juga dapat menekan lingkaran
kemiskinan, kualaitas hidup pun dapat di tingkatkan sehingga pemberdayaan
sumber daya manusia dapat dimaksimalkan.
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
membentuk karakter bangsa. Namun, apa jadiya jika anak-anak bangsa tidak
semuanya dapat merasakan pendidikan yang layak? Masih banyak anak-anak pelosok
negeri ini belum merasakan pendidikan. Kurangnya tenaga pendidik serta sarana
dan prasarana yang menunjang menjadi faktor utama untuk pendidikan. Seperti
kita tahu bahwa ruhnya pendidikan terletak di pundak para pendidik atau biasa
kita sebut guru.
Bersadarkan permasalahan di atas untuk
menerapkan tri dharma perguruan tinggi dalam penelitian dan pengabdian,
mahasiswa KKN Tematik Universitas Trunojoyo Madura Kelompok 60 Desa Langkap
Kecamatan Burneh, Bangkalan turut andil dalam pengajaran di sekolah dasar
sesuai bidang yang telah di tekuni.
Adapun Proses pembelajaran yang telah di laksanakan
dengan menggunakan inovasi baru. Proses pembelajaran berlangsung seperti pada
umumnya ada pembuka, inti, dan penutup. Akan tetapi yang membuat inovasi baru
yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT atau biasa disebut
Pembelajaran Multimedia Interaktif.
Sekolah Dasar yang menjadi sasaran utama dalam
pengabdian ini yaitu UPTD SDN Langkap 2 dengan mempunyai ciri khas tersendiri
sehingga berbeda dengan Sekolah Dasar yang lain. Pembelajaran yang lebih
bermakna dapat mencetak generasi penurus yang lebih unggul baik dari segi moral
maupun etika yang dapat membentuk karakter kebangsaan.
Pembelajaran Multimedia Interaktif sangat
banyak digemari di era saat ini. Dari hal itulah kami terapkan dilingkungan
Sekolah dasar yang kami gunakan. Banyak komentar positif dengan adanya media
ini.
Salah salah satu guru mengatakan dengan media
yang telah digunakan dapat nemambah wawasan siswa untuk lebih maju sehingga apa
yang ingin ia cita-citakan akan tercapai. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan selama
kurang lebih 3 hari di mulai dari hari Jum’at sampai Senin. Adapun
pembelajarannya sendiri meliputi kelas 1 sampai kelas 6 sesuai dengan tema yang
akan di ajarkan dengan membagi kelompok kerja.
“Dari hal ini, kami bermaksud ingin
mengembangkan apa yang kami miliki sehingga kami yakin dan mampu merubah
menjadi yang lebih baik, semoga apa yang kita ajarkan meskipun sedikit dapat
memberikan hal positif bagi siswa, guru, serta warga sekolah” ujar Yusvita
selaku Penanggung Jawab Kegiatan.
KKN 60 Foto bersama dengan Guru SDN Langkap 2
Langganan:
Postingan (Atom)