Hidroponik merupakan budidaya atau
menanam tanaman dengan menggunakan media air tanpa menggunakan tanah dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Banyak manfaat yang
dapat kita peroleh melalui sistem pertanian ini yaitu meliputi efisiensi
penggunaan lahan serta ramah lingkungan karena dalam sistem pertanian ini tidak
menggunakan bahan pestisida.
Penggunaan
pestisida dalam bidang pertanian telah menimbulkan banyak dampak negatif. Pemakaian berlebihan pada bahan
kimia ini dapat menurunkan kualitas lingkungan yang
diakibatkan oleh kontaminasi pestisida. Akibat lanjut dari hal tersebut adalah
timbulnya masalah pencemaran pada perairan yang harus mendapat perhatian serius
yaitu misalnya kematian ikan-ikan di sawah, kolam atau sungai (Mulyani 1973 dalam Faisal et al. 2016).
Apabila pemakaian berlebihan dibarengi dengan kontinuitas pemakaian tiap musim tanam maka akan
berpotensi menyebabkan kerugian antara lain residu pestisida akan terakumulasi
dalam produk-produk pertanian, pencemaran pada lingkungan pertanian dan
perairan, penurunan produktivitas serta keracunan pada manusia dan hewan
(Aditya 2007 dalam Tuhumury et al. 2012). Bahan ini juga cukup
berbahaya bagi kesehatan manusia karena penggunaan yang tidak tepat dan tidak
aman maupun akibat residu pestisida pada bahan makanan dapat menimbulkan
keracunan yang fatal (Tuhumury et al. 2012).
Kelebihan
lain dari penanaman menggunakan metode hidroponik yakni memiliki kualitas yang
lebih baik dari pada yang ditanam biasa sehingga harga jual produk tanaman
hidroponik lebih tinggi dari harga rata-rata pada umumnya. Keunggulan dari sistem pertanian
hidroponik cukup banyak sehingga cocok untuk diterapkan di rumah. Selain itu
metode tanam yang satu ini juga dapat dijadikan sebagai kegiatan pengisi waktu
luang anak-anak sambil menambah wawasannya pula.
Kelompok 45 KKN Tematik UTM tahun 2018 mencoba untuk
mengadakan sosialisasi pada anak-anak Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten
Bangkalan, Madura mengenai metode tanam hidroponik. Seperti yang sudah kita
ketahui bahwa mayoritas latar belakang pekerjaan orang tua mereka sebagai
petani. Pelatihan menanam dengan metode hidroponik diadakan dengan harapan
dapat menghidupkan semangat anak-anak untuk bercocok tanam sejak dini sehingga
di kemudian hari mereka dapat menjadi penerus langkah orangtuanya menjadi
seorang petani sebagai pahlawan pangan yang sangat berjasa dalam memenuhi
kebutuhan primer masyarakat.
Dalam pelatihan ini diikuti oleh
anak-anak Desa Langkap mulai dari pelajar tingkat SD, SMP, maupun SMA, mereka
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, dengan
mendengarkan arahan dari teman-teman KKN secara seksama, dan mulai mencoba
mempraktikan secara langsung menanam tumbuhan selada menggunakan media arang
sekam dan pupuk kandang sapi. Terdapat banyak output yang diperoleh para peserta diantaranya mereka dapat
mengetahui metode penanaman hidroponik yang tepat dan mereka juga belajar
mengenai pemberian pupuk yang cocok untuk tanaman selada sehingga dapat tumbuh
dengan sehat hingga masa panen. Satu buah media tanam diberikan pada tiap
peserta pelatihan dengan harapan dapat melakukan perawatan di rumah
masing-masing hingga masa panen tiba. Beberapa bibit berumur satu minggu yang
memerlukan waktu tiga minggu lagi hingga panen sedangkan sisanya berumur dua
minggu yang memerlukan waktu dua minggu perawatan hingga siap dipanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar