Rabu, 08 Agustus 2018

Pelatihan Menanam Melalui Metode Hidroponik dengan Media Arang Sekam dan Pupuk Kandang Sapi


Hidroponik merupakan budidaya atau menanam tanaman dengan menggunakan media air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui sistem pertanian ini yaitu meliputi efisiensi penggunaan lahan serta ramah lingkungan karena dalam sistem pertanian ini tidak menggunakan bahan pestisida.
Penggunaan pestisida dalam bidang pertanian telah menimbulkan banyak dampak negatif. Pemakaian berlebihan pada bahan kimia ini dapat menurunkan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kontaminasi pestisida. Akibat lanjut dari hal tersebut adalah timbulnya masalah pencemaran pada perairan yang harus mendapat perhatian serius yaitu misalnya kematian ikan-ikan di sawah, kolam atau sungai (Mulyani 1973 dalam Faisal et al. 2016). Apabila pemakaian berlebihan dibarengi dengan kontinuitas pemakaian tiap musim tanam maka akan berpotensi menyebabkan kerugian antara lain residu pestisida akan terakumulasi dalam produk-produk pertanian, pencemaran pada lingkungan pertanian dan perairan, penurunan produktivitas serta keracunan pada manusia dan hewan (Aditya 2007 dalam Tuhumury et al. 2012). Bahan ini juga cukup berbahaya bagi kesehatan manusia karena penggunaan yang tidak tepat dan tidak aman maupun akibat residu pestisida pada bahan makanan dapat menimbulkan keracunan yang fatal (Tuhumury et al. 2012).

Kelebihan lain dari penanaman menggunakan metode hidroponik yakni memiliki kualitas yang lebih baik dari pada yang ditanam biasa sehingga harga jual produk tanaman hidroponik lebih tinggi dari harga rata-rata pada umumnya. Keunggulan dari sistem pertanian hidroponik cukup banyak sehingga cocok untuk diterapkan di rumah. Selain itu metode tanam yang satu ini juga dapat dijadikan sebagai kegiatan pengisi waktu luang anak-anak sambil menambah wawasannya pula.
Kelompok 45 KKN  Tematik UTM tahun 2018 mencoba untuk mengadakan sosialisasi pada anak-anak Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura mengenai metode tanam hidroponik. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mayoritas latar belakang pekerjaan orang tua mereka sebagai petani. Pelatihan menanam dengan metode hidroponik diadakan dengan harapan dapat menghidupkan semangat anak-anak untuk bercocok tanam sejak dini sehingga di kemudian hari mereka dapat menjadi penerus langkah orangtuanya menjadi seorang petani sebagai pahlawan pangan yang sangat berjasa dalam memenuhi kebutuhan primer masyarakat.
Dalam pelatihan ini diikuti oleh anak-anak Desa Langkap mulai dari pelajar tingkat SD, SMP, maupun SMA, mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, dengan mendengarkan arahan dari teman-teman KKN secara seksama, dan mulai mencoba mempraktikan secara langsung menanam tumbuhan selada menggunakan media arang sekam dan pupuk kandang sapi. Terdapat banyak output yang diperoleh para peserta diantaranya mereka dapat mengetahui metode penanaman hidroponik yang tepat dan mereka juga belajar mengenai pemberian pupuk yang cocok untuk tanaman selada sehingga dapat tumbuh dengan sehat hingga masa panen. Satu buah media tanam diberikan pada tiap peserta pelatihan dengan harapan dapat melakukan perawatan di rumah masing-masing hingga masa panen tiba. Beberapa bibit berumur satu minggu yang memerlukan waktu tiga minggu lagi hingga panen sedangkan sisanya berumur dua minggu yang memerlukan waktu dua minggu perawatan hingga siap dipanen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar