Minggu, 05 Agustus 2018

Pengembangan Kripik Melinjo dan Pelatihan Nugget Jantung Pisang


Melinjo menjadi komoditas utama bagi sentra industri rumah tangga di Desa Langkap. Keripik melinjo mentah siap goreng merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari industry tersebut. Mereka biasa mendapatkan biji melinjo dari beberapa pemasok, kemudian dikupas, disangrai selanjutnya di-tette atau ditipiskan hingga membentuk emping lingkaran tipis dengan ukuran bervariasi. Tahap terakhir dari proses pembuatan emping yakni pengeringan di bawah sinar matahari.
Keripik melinjo mentah siap goreng yang sudah jadi biasanya mereka pasarkan sendiri di Pasar Baru, Desa Langkap. Proses pembuatan keripik melinjo yang ada masih dilakukan secara tradisional dan kurang adanya pengembangan lebih lanjut, sehingga harga jual dan peminatnya masih rendah.  Adanya program pengembangan produk serta pemasaran keripik melinjo dari kelompok 45 KKN Tematik UTM tahun 2018 diharapkan dapat meningkatkan nilai jual sehingga keuntungan yang diperoleh dapat lebih tinggi.
Sasaran program kerja ini yakni masyarakat sekitar Desa Langkap yang didominasi oleh para ibu rumah tangga, acara ini diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2018 di Balai Pertanian Desa Langkap. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang sangat antusias dari awal hingga akhir acara. Fokus dari pelatihan ini adalah cara pengembangan produk melalui varian rasa pada produk keripik melinjo serta peningkatan nilai jual melalui pengemasan yang baik dan menarik. Varian rasa yang dibuat bermacam-macam mulai dari jagung bakar, barbeque, pedas manis, dan berbagai varian lainnnya yang dapat menarik konsumen. Selanjutnya kami berbagi cara pengemasan yang baik agar pemasaran produk yang dihasilkan dapat lebih mudah dan menjangkau wilayah yang lebih luas. Kemasan yang kami gunakan berupa kemasan ziplock ditambah dengan sticker desain kemasan pada bagian depan sehingga dapat lebih menarik dan produk yang dihasilkan dapat lebih tahan lama.
Masyarakat sekitar dapat menerapkan pelatihan ini dalam usaha melinjo yang sudah mereka jalankan. Produk yang dihasilkan dapat lebih berkembang, tidak hanya dijual dalam bentuk keripik mentah tetapi juga bisa dijual dalam bentuk matang dengan berbagai varian rasa disertai kemasan yang menarik konsumen dan harga produk keripik juga dapat lebih tinggi. Selain itu mereka juga bisa mulai memasarkannya pada toko-toko besar di berbagai wilayah. Pada akhirnya pelatihan ini membawa dampak baik bagi usaha kecil rumah tangga yang awalnya kurang menguntungkan.

       
Pohon pisang tumbuh subur di tanah Langkap ini. Meskipun tidak semua rumah memiliki pohon pisang namun pohon ini cukup sering ditemukan di pekarangan rumah warga. Kebanyakan warga menaman pohon pisang hanya untuk diambil daunnya. Pada umumnya daun pisang ini digunakan sebagai bungkus pepes, alas makan, bungkus lontong dan berbagai kebutuhan dapur lain. Hal ini karena jenis pisang yang ditanam warga didominasi oleh pisang biji. Pisang jenis ini memiliki buah dengan daging yang dipenuhi oleh biji sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Bukan hanya buahnya yang tidak dimanfaatkan, jantung pisang juga dibuang percuma oleh warga. Padahal jantung pisang mengandung banyak serat yang baik bagi pencernaan. Selain itu jantung pisang juga kaya akan berbagai zat yang baik bagi kesehatan seperti fosfor, mineral, kalsium, vitamin B1 dan vitamin C (Panji 2012). Dengan kata lain jantung pisang menjadi salah satu bahan pangan yangg mengandung gizi yang paling komplit. Jantung pisang juga sangat aman dikonsumsi bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Hal ini karena bahan pangan ini kaya akan serat dan kandungan lemak yang sangat rendah sehingga menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama (Anem 2011 dalam Novitasari et al. 2013).
Jantung pisang sejatinya merupakan bunga dari pokok pisang (Musa sp.) yaitu sejenis tumbuhan dari keluarga Musaceae yang berfungsi untuk menghasilkan buah pisang. Jantung pisang muncul saat pisang mengalami proses berbunga dan menghasilkan tandan pisang hingga lengkap. Ukuran tandan maupun jantung pisang berbeda-beda pada masing-masing jenis pisang. Jantung pisang memiliki cairan berwarna jernih dan akan menjadi pudar apabila terkena udara dari lingkungan sekitar (teroksidasi) (Panji 2012 dalam Novitasari et al. 2013).
Seperti yang sudah dijelaskan secara ringkas di atas bahwa potensi jantung pisang yang cukup besar belum dimanfaatkan oleh warga sehingga melalui program KKN ini dibuatlah sebuah inovasi pangan nugget dari jantung pisang yang diberi nama TOPI NUGGET. Nama Topi Nugget ini berasal dari kata Tongkol Pisang yang sebenarnya merupakan sebutan dari jantung pisang oleh masayarakat setempat. Sasaran uatama dari pelatihan inovasi produk ini adalah Ibu-Ibu rumah tangga setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar